ANALISIS CERPEN JURU MASAK
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dari Cerpen Juru Masak karya Damhuri Muhammad
Juru Masak
Damhuri
Muhammad
Unsur Intrinsik
1. Tema : Seorang Juru Masak yang bimbang
2. Penokohan : - Makaji : cerdas, lugu, tidak pilih kasih, rendah hati, tidak
gegabah, dan ingkar
- Azrial : baik, penyabar, bekerja keras, pantang
menyerah, ulet, dan pendendam
- Mangkudun : sombong,
tidak menghargai orang lain, egois, dan pemarah
- Renggogeni : baik,
penyabar, penurut, patuh, dan pasrah
- Yusnaldi : Suka
mengalah dan patuh
3. Alur : Regresif (campuran)
4. Latar : Perhelatan Gentasari,Rumah Makaji,Lareh Panjang,
Jakarta, Rumah Mangkudun
5. Waktu : Sore dan Malam.
6. Suasana :
·
Kecewa
Keluarga
mempelai pria merasa dibohongi oleh keluarga mempelai wanita yang semula sudah
berjanji bahwa semua urusan masak-memasak selama kenduri
berlangsung akan dipercayakan pada Makaji
·
Bingung
ketika rombongan keluarga mempelai
pria tiba, Gulai Kambing, Gulai Nangka, Gulai Kentang, Gulai Rebung dan
aneka hidangan yang tersaji ternyata bukan masakan Makaji
·
Kesal
“Kalau besok
Gulai Nangka masih sehambar hari ini, kenduri tak usah dilanjutkan!” ancam Sutan Basabatuah, penghulu tinggi dari
keluarga Rustamadji.
·
Sedih
dengan berat hati Azrial melupakan
Renggogeni. Ia hengkang dari kampung, pergi membawa luka hati.
·
Bangga
Berkat kegiihan dan kerja keras
selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah jadi juragan, punya enam Rumah
Makan dan duapuluh empat anak buah yang tiap hari
sibuk melayani pelanggan
·
Semarak
Kenduri di rumah Mangkudun begitu
semarak
·
Menyesal
“Ah, menyesal
kami datang ke pesta ini!”
5. Amanat : Makaji :
Jangan terlalu menuruti keinginan anak.
Mangkudun : Jangan meremehkan orang lain.
Renggogeni : Beranikah mendapatkan hak mu.
Unsur Ekstrinsik
Nilai-Nilai
Nilai Moral :
a.Baik : “
Makaji tak
pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu
orang terpandang yang tamunya membludak
atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya
b.Buruk :
Apa kau bilang? Jodoh? Saya tidak
rela kau berjodoh dengan Azrial. Akan saya carikan kau jodoh yang lebih
bermartabat!
Nilai sosial :
Orang-orang
Lareh Panjang hanya datang di hari pertama, sekedar menyaksikan benda- benda pusaka adat yang dikeluarkan untuk menyemarakkan
kenduri, setelah itu mereka berbalik meninggalkan helat, bahkan ada yang
belum sempat mencicipi hidangan tapi sudah tergesa
pulang.
Nilai budaya :
Pesta perkawinan Gentasari
dengan Rustamadji yang digelar dengan menyembelih tigabelas ekor kambing dan berlangsung selama tiga
hari
dua kali
meriam ditembakkan ke langit, pertanda dimulainya perhelatan agung. Tak
biasanya pusaka peninggalan
sesepuh adat Lareh Panjang itu dikeluarkan. Bila yang menggelar kenduri bukan
orang berpengaruh seperti Mangkudun, tentu tak sembarang
dipertontonkan.”